Level Pertama, Semua Tentang Saya{alertSuccess}
Saat dimana seseorang berada di level ini maka yang selalu ia pikirkan adalah dirinya sendiri. Dia hanya ingin apa yang ia inginkan lebih tepatnya seperti terlihat manja dan kekanak-kanakan. dan juga seseorang yang berada di level ini ia akan selalu memaksakan kehendaknya untuk bisa merubah siapapun menjadi yang dirinya mau.
Contoh yang selalu keluar dari pikirannya adalah selalu kata "Bagaimana?", bagaimana membuat cewek cuek jadi tidak cuek?, bagaimana membuat cewek yang benci jadi suka?.
Lalu ia pun akan berjuang mati-matian agar bisa merubah apa yang ada pada diri orang lain menjadi seperti yang ia mau. ia pun merasa bahwa dirinya sudah menjadi seorang Pejuang Cinta padahal pada kenyataan nya dia hanya menjadi Pejuang Ego untuk merubah orang lain.
Lalu yang ia dapatkan hanyalah beban yang berat dan stress karena di dalam hidupnya hanya penuh perjuangan dan terus berjuang demi cinta yang tanpa ia sadari hanyalah sebuah perjuangan demi ego, yang lebih parah lagi adalah ketika perjuangan yang ia lakukan telah gagal ia akan merasa ingin bunuh diri karena semua perjuangannya yang besar telah sia-sia.
"Padahal cinta sendiri adalah bukan tentang bagaimana merubah orang lain, tetapi bagaimana bisa menerima sepenuhnya atau setulusnya akan diri orang lain".{codeBox}
Level Kedua, Cinta Bersyarat{alertSuccess}
Saat dimana seseorang memasuki level ini ia berarti sudah terlepas dari sikap dan kehendak bagaimana bisa merubah seseorang menjadi yang dirinya mau. namun ia akan bertingkah laku layak nya seorang pedagang yang dimana akan memberikan cinta dengan sebuah syarat.
Contoh yang selalu ada dalam pikiran seseorang yang berada di level ini adalah kata "Kalau!", Kalau kamu baik, aku juga baik, Kalau kamu setia, aku juga setia, atau Kalau kamu cuek, aku juga akan cuek!.
Seseorang pada level ini akan mengalami begitu banyak drama karena cintanya bersyarat, Ia tidak akan pernah bebas dalam menjadi dirinya sendiri karena ia harus sesuai dengan sebuah syarat dan kondisi dari orang lain. Yang di hasilkan cinta nya tidak menjadi nyaman namun hanya menjadi sebuah persaingan.
Keduanya terlihat tampak saling mencintai namun sebenarnya diam-diam saling munafik dan tidak jujur karena tidak menjadi dirinya sendiri demi terjaganya sebuah syarat dan kondisi. Hal ini lah yang mendasari banyak nya terjadi perselingkuhan. ia akan terlihat di depan tampak begitu manis namun di belakang hal itu menjadi stress sehingga membutuhkan kenyamanan yang hanya di dapatkan dari perselingkuhan.
Level Ketiga, Cinta Tanpa Kondisi{alertSuccess}
Mungkin di level inilah semua orang ingin berada, karena pada level ini seseorang hanya peduli untuk mencintai dengan tulus, ia akan menerima dengan penuh ketulusan akan diri orang lain. dan hasilnya jika seseorang di cintai dengan cinta tanpa kondisi atau cinta yang tulus maka seseorang tersebut akan merasakan kelegaan, ia bisa bebas menjadi dirinya sendiri tanpa adanya kemunafikan dan tidak kejujuran.
Lalu bukankah ketika kita memberikan cinta yang tulus maka akan mudah untuk di ijak-injak atau di permainkan? Sebenarnya kenyataan nya tidak seperti itu, saat dimana kita tulus mencintai seseorang dan mampu meneria orang tersebut apa adanya maka kita tidak akan pernah melakukan sebuah pengorbanan, yang kita cukup lakukan adalah memberikan cinta semampu kita.
Hal yang membuat sakit hati dan meras di ijak-injak atau di permainkan adalah karena kita melakukan sebuah pengorbanan atau memberikan cinta di luar batas kemampuan, sehingga ketika semua itu tidak terbalaskan kita merasa di curangi.
Ingat! Cinta bukanlah tentang pengorbanan, karena di setiap pengorbanan selalu ada keinginan untuk meminta sebuah balasan, maka berikanlah ketulusan cinta sesuai batas kemampuan agar kita tidak merasa di rugikan atau di curangi ketika cinta tak terbalsakan.
Lalu bagaimana ketika kita sudah mencintai dengan tulus namun hal tersebut tidak ada respon dan cuek? Hal yang harus di lakukan adalah terima apa adanya, kita cukup melangkah pergi dan bukan memaksakan atau berusaha merubah nya menjadi seseorang yang sesuai keinginan kita, itu sama saja kita ada di level yang pertama.
Ingat! Melangkah pergi bukan berarti berhenti mencintai, kita hanya cukup mencintainya dari jauh. Mencintai tidak akan pernah ada batasnya namun waktu ada batasnya maka dari itu lebih baik gunakan waktu tersebut untuk orang-orang yang memang merespon kita di bandingakan hanya membuang waktu untuk bisa membuat orang yang jelas tidak ada respon atau cuek.
Hal yang paling indah di dunia ini adalah ketika kita bersama-sama dengan orang-orang yang mencintai kita apa adanya dan kita bisa bebas menjadi diri sendiri saat bersama-sama dengan mereka.
_"Kutipan Ronald Frank"
Article "Inilah Tiga Level Cinta | Kamu Di Level Berapa?" protected