“Saham Newcastle jadi medan proxy war baru BERITASATU.MY.ID Saudi dengan Qatar. Jadi, bagaimana kelanjutannya?”
BERITASATU.MY.ID – Sebagian besar klub-klub di Liga Premier dimiliki oleh pengusaha non Inggris. Mereka yang memegang saham mayoritas klub biasanya pengusaha asal Amerika atau Asia, termasuk Timur Tengah.
Manchester City misalnya, klub itu telah menjelma jadi klub raksasa sejak diambil alih oleh Sheikh Mansour dari Uni Emirat Arab (UEA). Kesuksesan Sheikh Mansour menjadi pemantik bagi pengusaha Timur Tengah lainnya untuk berdatangan ke Liga Premier. Salah satu wacana pembelian Newcastle United oleh Pangeran Arab Saudi, Muhammad Bin Salman.
Lantas, bagaimana kelanjutan kabar tersebut? Kabar terbaru menyebut, pembelian itu hampir bisa dipastikan batal karena beberapa faktor.
Alasan pertama, pandemi. Kedua, bersamaan dengan itu sebuah laporan dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menuduh pemerintah Saudi terlibat langsung sebagai bagian dari perseteruan dengan Qatar yang menyebabkan blokade enam negara terhadap Doha.
Sebelumnya, Pangeran Muhammad melalui Saudi Arabia’s Public Investment Fund (PIF) bersama PCP Capital Partners yang dipimpin oleh Amanda Staveley dan Reuben Brothers tertarik menjadi pemilik baru The Magpies.
Tapi, upaya pembelian klub yang bermarkas di St James’ Park itu sendiri sejak awal memang mendapat tentangan dari sejumlah pihak. Beberapa pihak memanfaatkan isu pelanggaran HAM yang dilakukan Saudi, utamanya keterlibatan Pangeran Muhammad dengan kasus pembunuhan jurnalis Jamal Kasogi.
10 Pesepakbola yang Pernah Didakwa Kasus Pidana
Hal lainnya adalah Saudi dituduh kerap membajak siaran Liga Premiar secara ilegal. “Dengan apresiasi mendalam terhadap fans Newcastle dan pentingnya klub sepakbola, kami telah mengambil keputusan untuk menarik minat kami untuk mengakuisisi Newcastle United,” tulis pernyataan Pangeran Muhammad, dilansir Sky Sports.
“Kami melakukannya dengan penyesalan, karena kami bersemangat dan berkomitmen penuh untuk berinvestasi di kota besar seperti Newcastle, dan kami percaya bisa membenahi posisi sejarah klub, tradisi, serta prestasi,” tambah pernyataan lanjutan mereka.
“Sayang, proses yang berkepanjangan dalam situasi sekarang ditambah dengan ketidakpastian global telah menjadikan potensi investasi tidak layak lagi secara komersial. Untuk itu, kami merasa bertanggung jawab kepada para penggemar untuk menjelaskan kurangnya alternatif dari perspektif investasi,” tutup pernyataan itu.
BREAKING: Newcastle's Saudi takeover is set to GO THROUGH as piracy row is settled | @CraigHope_DMhttps://t.co/mryt3QsCvwpic.twitter.com/jDedJTik1Y
— MailOnline Sport (@MailSport) October 6, 2021
(atmaja wijaya/anda)
source https://beritasatu.my.id/2021/10/06/ini-kabar-terbaru-rencana-pangeran-arab-saudi-membeli-saham-newcastle/
Article "Ini Kabar Terbaru Rencana Pangeran Arab Saudi Membeli Saham Newcastle" protected